🕌 PANDUAN ISLAMI BERKOMUNIKASI DALAM CHAT GRUP
1. Niat yang Ikhlas
Sebelum menulis pesan di grup, niatkan untuk kebaikan, silaturahim, dan menyebarkan manfaat, bukan untuk riya’, debat, atau menyakiti.
📖 Dalil:
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ:
«إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى»
(رواه البخاري ومسلم)
Artinya:
“Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.”
(HR. Bukhari & Muslim)
🟢 Makna: Dalam konteks grup, tulislah dengan niat baik — bukan pamer, bukan marah, bukan mencaci.
2. Berkata Baik atau Diam
Dalam komunikasi digital pun, adab lisan tetap berlaku, termasuk dalam pesan teks.
📖 Hadits:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ:
«مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ»
(رواه البخاري ومسلم)
Artinya:
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam.”
(HR. Bukhari & Muslim)
🟢 Makna: Jangan asal kirim pesan, apalagi yang menyindir, memprovokasi, atau mengandung fitnah.
3. Hindari Ghibah, Fitnah, dan Hoaks
Menyebarkan gosip atau informasi tanpa tabayyun (klarifikasi) adalah dosa besar.
📖 Dalil Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا
أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
(سورة الحجرات: 6)
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum karena kebodohan, yang akhirnya kamu menyesal atas perbuatanmu.”
(QS. Al-Hujurat: 6)
🟢 Makna: Jangan langsung share sebelum yakin kebenarannya. Tabayyun adalah adab utama grup Islami.
4. Menjaga Adab dan Kesantunan
Islam mengajarkan kelembutan dalam berbicara, termasuk lewat tulisan.
📖 Dalil:
فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا
(سورة طه: 44)
Artinya:
“Maka berbicaralah kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut.”
(QS. Ṭāhā: 44)
🟢 Makna: Gunakan bahasa sopan, tidak kasar, tidak merendahkan. Hindari huruf besar berlebihan (seolah berteriak), emoji menghina, atau sindiran tajam.
5. Jangan Spam atau Mengganggu Anggota Grup
Rasulullah ﷺ melarang perbuatan yang mengganggu orang lain.
📖 Hadits:
«لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ»
(رواه ابن ماجه)
Artinya:
“Tidak boleh menimbulkan bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain.”
(HR. Ibnu Majah)
🟢 Makna: Kirim pesan secukupnya, jangan memenuhi grup dengan hal tidak penting.
6. Hormati Perbedaan Pendapat
Dalam grup, perbedaan wajar, tapi jangan berubah jadi debat kusir.
📖 Dalil:
وَإِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ
(سورة المؤمنون: 52)
Artinya:
“Sesungguhnya (agama) kalian ini adalah agama yang satu, dan Aku adalah Tuhan kalian, maka bertakwalah kepada-Ku.”
(QS. Al-Mu’minun: 52)
🟢 Makna: Fokus pada ukhuwah, bukan pada siapa yang menang debat.
7. Gunakan Waktu yang Tepat
Mengirim pesan larut malam tanpa kebutuhan mendesak bisa mengganggu.
📖 Dalil Umum:
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا
(سورة النبأ: 10)
Artinya:
“Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian (waktu istirahat).”
(QS. An-Naba’: 10)
🟢 Makna: Perhatikan etika waktu dan kenyamanan sesama anggota.
8. Doakan, Dukung, dan Bangun Positifitas
Gunakan grup untuk saling menasehati dalam kebaikan.
📖 Dalil:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
(سورة المائدة: 2)
Artinya:
“Tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan, dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.”
(QS. Al-Ma’idah: 2)
🟢 Makna: Jadikan grup tempat berbagi ilmu, nasihat, doa, dan kebaikan — bukan permusuhan.
💬 Pandangan Ulama dan Pakar
🧕 Pendapat Ulama:
-
Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin menegaskan:
“Lisan adalah cermin hati. Jika hati bersih, maka ucapan akan lembut dan bermanfaat.”
Dalam konteks digital, tulisan dan pesan kita adalah “lisan modern” — harus dijaga seperti menjaga ucapan langsung. -
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata:
“Menulis di dunia maya sama hukumnya dengan berbicara di dunia nyata. Jika haram diucapkan, haram pula ditulis.”
🧠 Pandangan Pakar Komunikasi & Psikologi:
-
Dr. Abdul Karim Bakkar (pakar komunikasi Islam):
“Tulisan di dunia maya adalah cermin akhlak. Seorang Muslim sejati menulis dengan adab, karena tulisan juga bentuk dari kepribadian.”
-
Psikolog Muslim, Dr. Yahya Ibrahim:
“Chat yang beretika menciptakan suasana aman, nyaman, dan saling percaya. Grup tanpa adab akan menjadi sumber stres dan dosa.”
🌿 Kesimpulan Umum:
📌 Komunikasi Islami dalam chat grup = niat baik + sopan + tabayyun + bermanfaat.
Barang siapa menjaga adab dalam dunia maya, maka ia menjaga kehormatan dirinya dan agamanya.
Posting Komentar