Jangan Rusak Akidah mu karena Berlebihan Memuliakan Manusia


 

“Jangan Rusak Akidahmu karena Berlebihan Memuliakan Manusia” lengkap dengan dalil Al-Qur’an dan hadits, pendapat ulama, dan contoh-contohnya 👇


🌿 Pendahuluan

Islam memerintahkan umatnya untuk menghormati manusia, terutama para ulama, orang tua, dan pemimpin. Namun berlebihan dalam memuliakan manusia hingga menganggapnya suci, maksum, atau memiliki sifat ketuhanan adalah bentuk ghuluw (berlebih-lebihan) yang dapat merusak akidah.


📖 Dalil Al-Qur’an

1. Larangan Ghuluw dalam Agama

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ
“Katakanlah: Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu secara tidak benar.”
(QS. An-Nisā’ [4]: 171)

🔹 Penjelasan:
Ayat ini menegur orang Nasrani yang berlebihan memuliakan Nabi Isa ‘alaihissalam hingga menganggapnya anak Tuhan. Umat Islam pun diperingatkan agar tidak terjerumus dalam sikap serupa terhadap manusia — termasuk terhadap ulama, wali, atau keturunan Nabi ﷺ.


2. Hanya Allah yang Berhak Disembah

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu milik Allah, maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di samping (menyembah) Allah.”
(QS. Al-Jinn [72]: 18)

🔹 Penjelasan:
Tidak boleh menjadikan manusia — siapa pun — sebagai tempat memohon pertolongan dalam urusan ghaib, meminta berkah, atau disembah selain Allah.


3. Semua Manusia Butuh Allah

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
“Wahai manusia! Kalianlah yang butuh kepada Allah, sedangkan Allah Dialah Yang Mahakaya lagi Maha Terpuji.”
(QS. Fāṭir [35]: 15)

🔹 Penjelasan:
Setiap manusia, bahkan para nabi dan wali, tetap makhluk yang fakir kepada Allah. Maka, memuliakan manusia hingga menuhankannya adalah kesesatan akidah.


📜 Dalil Hadits

1. Larangan Memuji Berlebihan

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ:
"لَا تُطْرُونِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ، فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ، فَقُولُوا: عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ"
(HR. al-Bukhari no. 3445)

Artinya:
“Janganlah kalian memujiku secara berlebihan seperti orang Nasrani memuji Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah hamba Allah, maka katakanlah: Hamba Allah dan Rasul-Nya.”

🔹 Makna:
Nabi ﷺ saja melarang umatnya berlebihan dalam memuji beliau, apalagi terhadap manusia biasa.


2. Nabi ﷺ Menolak Disembah

قَالَ رَجُلٌ: يَا مُحَمَّدُ يَا سَيِّدَنَا وَابْنَ سَيِّدِنَا، وَخَيْرَنَا وَابْنَ خَيْرِنَا، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ:
"يَا أَيُّهَا النَّاسُ، قُولُوا بِقَوْلِكُمْ، وَلَا يَسْتَهْوِيَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ، أَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ"
(HR. an-Nasā’ī, Ahmad)

Artinya:
Seorang laki-laki berkata, “Wahai Muhammad, tuan kami dan anak tuan kami, yang terbaik di antara kami!” Maka Nabi ﷺ bersabda:
“Wahai manusia, ucapkanlah seperti ucapan kalian (biasa), jangan sampai kalian dikuasai setan. Aku Muhammad bin Abdullah, hamba Allah dan Rasul-Nya.”


💬 Pendapat Ulama

1. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah

“Berlebih-lebihan dalam memuliakan seseorang bisa menyeret kepada syirik, sebagaimana terjadi pada kaum Nabi Nuh yang berlebihan terhadap orang-orang saleh hingga membuat patung-patung mereka.”
(Madarijus Salikin, 1/470)


2. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

“Barang siapa menjadikan manusia sebagai perantara dalam doa dan ibadah sebagaimana orang Nasrani terhadap Isa, maka ia telah terjatuh dalam syirik.”
(Majmū‘ al-Fatāwā, 1/126)


3. Imam Asy-Syathibi

“Ghuluw terhadap orang saleh, baik dalam bentuk ziarah, pemujaan, atau meminta pertolongan kepada mereka setelah mati, adalah pintu menuju kesyirikan.”
(Al-I‘tiṣām, 2/11)


⚖️ Contoh Sikap Berlebihan yang Merusak Aqidah

  1. Menganggap manusia (ulama, habib, atau wali) bisa memberi berkah tanpa izin Allah.
  2. Meminta rezeki, jodoh, atau pertolongan kepada orang yang sudah wafat.
  3. Menganggap keturunan seseorang pasti suci dan tidak bisa salah.
  4. Menjadikan manusia sebagai wasilah doa secara berlebihan, bukan sekadar penghormatan.
  5. Mencium tangan atau sujud kepada manusia karena pengagungan, bukan karena adab.

🌸 Contoh Sikap Benar dalam Memuliakan

✅ Menghormati ulama, orang tua, dan pemimpin sesuai adab.
✅ Mendoakan kebaikan untuk mereka.
✅ Mengikuti nasihat mereka selama sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah.
✅ Tidak menuhankan atau menganggap mereka maksum.


🕋 Kesimpulan

Memuliakan manusia adalah adab,
Berlebihan memuliakan hingga menyerupai penghambaan adalah kesesatan akidah.

🔹 Islam mengajarkan tawassuth (pertengahan):
Menghormati manusia tanpa mengangkatnya ke derajat ilahi.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama