FADHILAH SEDEKAH MAKANAN "JUM‘AT BAROKAH"



🌿 FADHILAH SEDEKAH MAKANAN “JUM‘AT BAROKAH”

Analisis Ilmiah dan Kajian Keislaman


🕌 Pendahuluan

Hari Jum‘at disebut sayyidul ayyām (penghulu segala hari) karena memiliki keutamaan yang tidak dimiliki hari lain. Rasulullah ﷺ bersabda:

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ
“Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jum‘at.”
(HR. Muslim, no. 854)

Di antara amal shalih yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada hari Jum‘at adalah bersedekah makanan, atau dalam istilah populer masyarakat disebut program Jum‘at Barokah.
Kegiatan ini bukan sekadar tradisi, tetapi memiliki dasar kuat dalam Al-Qur’an, hadits, dan memiliki dampak sosial serta psikologis yang positif.


📖 Landasan Syariat Tentang Sedekah Makanan

1. Perintah Umum Bersedekah

Allah ﷻ berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 254)

Ayat ini menegaskan bahwa harta dan makanan yang kita miliki bukanlah mutlak milik pribadi, tetapi titipan Allah yang mengandung tanggung jawab sosial.


2. Keutamaan Memberi Makan

Rasulullah ﷺ bersabda:

أَفْضَلُ الأَعْمَالِ أَنْ تُطْعِمَ الطَّعَامَ وَتَقْرَأَ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
“Amal yang paling utama adalah engkau memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal maupun yang tidak engkau kenal.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis ini, ith‘ām ath-tha‘ām (memberi makan) ditempatkan di antara amal paling utama karena berdampak langsung pada kesejahteraan umat dan mempererat hubungan sosial.


3. Hari Jum‘at dan Keutamaan Amal Shalih

Rasulullah ﷺ memperbanyak amal shalih di hari Jum‘at sebagaimana dikatakan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam Zād al-Ma‘ād:

“Hari Jum‘at memiliki keistimewaan dibanding hari-hari lain sebagaimana keutamaan Ramadhan atas bulan lainnya.”

Dengan demikian, sedekah makanan di hari Jum‘at menjadi amalan yang nilainya lebih tinggi dibanding pada hari biasa karena bertepatan dengan waktu mustajab doa dan keberkahan yang melimpah.


🔬 Analisis Ilmiah dan Sosial

1. Perspektif Sosial Islam

Sedekah makanan memiliki dimensi sosial yang kuat:

  • Mengokohkan ukhuwah islamiyyah dan solidaritas antarwarga.
  • Menghapus kecemburuan sosial akibat kesenjangan ekonomi.
  • Menumbuhkan budaya berbagi yang menjadi pondasi ummah rahmatan lil ‘ālamīn.

Dalam konteks pembangunan sosial, Rasulullah ﷺ menekankan pentingnya memperhatikan kaum lemah:

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ الَّذِي يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ إِلَى جَنْبِهِ
“Bukanlah seorang mukmin yang kenyang sementara tetangganya kelaparan di sampingnya.”
(HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad, no. 112)


2. Perspektif Psikologi dan Neurosains

Dari sisi ilmiah modern, bersedekah — terutama memberi makanan — terbukti meningkatkan hormon dopamin dan oksitosin yang memunculkan rasa bahagia dan menurunkan stres.
Penelitian dari Harvard University (2017) menunjukkan bahwa giving behavior atau perilaku memberi secara teratur meningkatkan kesejahteraan psikologis, rasa syukur, dan umur panjang.

Selain itu, kegiatan berbagi makanan setiap Jum‘at menumbuhkan collective empathy, yaitu empati sosial kolektif yang memperkuat ikatan komunitas muslim di lingkungan sekolah, kantor, dan masjid.


3. Perspektif Ekonomi Islam

Dalam ekonomi Islam, sedekah makanan termasuk dalam kategori al-infaq fi sabilillah yang berdampak pada perputaran rezeki dan pemerataan ekonomi mikro.
Sedekah mendorong sirkulasi harta agar tidak menumpuk pada kelompok kaya sebagaimana firman Allah ﷻ:

كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ
“Agar harta itu tidak hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.”
(QS. Al-Hasyr [59]: 7)


🌸 Hikmah Sedekah Makanan “Jum‘at Barokah”

  1. Mendatangkan pahala berlipat karena dilakukan pada hari istimewa.
  2. Menghapus dosa dan menolak bala, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:

    “Sedekah memadamkan murka Allah dan menolak kematian buruk.” (HR. Tirmidzi, no. 664)

  3. Menghadirkan rasa syukur kolektif dalam masyarakat.
  4. Menumbuhkan keberkahan rezeki dan ketenangan batin.
  5. Menjadi wasilah dakwah bil-hal — dakwah melalui tindakan nyata.

🕊️ Penutup

Program Sedekah Makanan Jum‘at Barokah merupakan bentuk aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sosial modern. Ia menyatukan dimensi spiritual, sosial, dan psikologis umat Islam dalam satu amal yang sederhana namun berdampak besar.

Semoga setiap sedekah yang kita keluarkan menjadi sebab turunnya rahmat dan keberkahan bagi seluruh kaum muslimin.

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّىٰ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّىٰ
“Sungguh beruntung orang yang membersihkan diri (dengan sedekah), lalu mengingat nama Tuhannya dan mendirikan shalat.”
(QS. Al-A‘lā [87]: 14–15)


📚 DAFTAR PUSTAKA

  1. Al-Qur’anul Karim.
  2. Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, Dar Ibn Katsir, Beirut, 1987.
  3. Muslim, Shahih Muslim, Dar Ihya’ at-Turats, Beirut, 1991.
  4. At-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, Maktabah Syamilah, 1999.
  5. An-Nawawi, Al-Majmū‘ Syarh al-Muhadzdzab, Dar al-Fikr, Beirut, 2000.
  6. Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Zād al-Ma‘ād fi Hadyi Khair al-‘Ibād, Dar al-Fikr, 1998.
  7. Bukhari, Adabul Mufrad, Maktabah Syamilah, 2002.
  8. Harvard Health Publishing, “The Science of Giving: Why Helping Others Feels So Good,” Harvard University, 2017.
  9. World Happiness Report, UN Sustainable Development Solutions Network, 2021.
  10. Yusuf Al-Qaradawi, Fiqh az-Zakah, Muassasah ar-Risalah, Beirut, 1994.

📘 Batam, 31 Oktober 2025

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama