Besarnya Keuntungan Shalat Jum’at
(Kajian Ilmiah dan Dalil Syariat)
Pendahuluan
Shalat Jum’at merupakan salah satu syiar agung dalam Islam yang memiliki nilai sosial, spiritual, dan intelektual yang tinggi. Ia bukan sekadar pengganti shalat Zhuhur, tetapi merupakan majlis pertemuan umat untuk memperbarui iman, memperkuat ukhuwah, dan menegakkan dakwah Islam di tengah masyarakat. Dalam pandangan ilmiah keislaman, shalat Jum’at dapat dipahami sebagai sarana revolusi moral mingguan yang membentuk kesadaran spiritual dan sosial seorang Muslim.
Dalil-Dalil tentang Keutamaan Shalat Jum’at
1. Perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jum’at, maka segeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
(QS. Al-Jumu‘ah [62]: 9)
Analisis:
Ayat ini menegaskan bahwa shalat Jum’at adalah kewajiban bagi kaum Muslimin yang baligh dan mukim. Allah menegaskan bahwa meninggalkan aktivitas ekonomi demi hadir dalam shalat Jum’at merupakan bentuk pengutamaan nilai spiritual di atas kepentingan duniawi. Dalam konteks ekonomi Islam, ini adalah pendidikan nilai (value education) bahwa keberkahan rezeki lebih utama dari sekadar keuntungan materi.
2. Pahala yang Besar bagi yang Datang Lebih Awal
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ، ثُمَّ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْأُولَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً، فَإِذَا خَرَجَ الإِمَامُ حَضَرَتِ الْمَلائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Terjemahan:
“Barang siapa mandi pada hari Jum’at seperti mandi janabah, kemudian pergi (ke masjid) pada waktu pertama, maka seakan-akan ia berkurban dengan seekor unta; siapa yang pergi pada waktu kedua, seakan-akan berkurban dengan seekor sapi; pada waktu ketiga, seakan-akan berkurban dengan seekor kambing bertanduk; pada waktu keempat, seakan-akan berkurban dengan seekor ayam; dan pada waktu kelima, seakan-akan berkurban dengan sebutir telur. Ketika imam keluar (untuk khutbah), para malaikat hadir mendengarkan dzikir (khutbah).”
Analisis:
Hadis ini menunjukkan bahwa keuntungan spiritual shalat Jum’at sebanding dengan pahala sedekah besar. Semakin awal seseorang datang ke masjid, semakin tinggi derajat pahala yang diperoleh. Secara psikologis, ini melatih kedisiplinan, antusiasme ibadah, dan etika sosial dalam menghormati waktu.
3. Dihapuskan Dosa-Dosa di Antara Dua Jum’at
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ
(HR. Muslim)
Terjemahan:
“Shalat lima waktu, dari satu Jum’at ke Jum’at berikutnya, dan dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa-dosa di antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhi.”
Analisis:
Shalat Jum’at bukan hanya ibadah mingguan, tetapi juga mekanisme pembersihan jiwa berkala. Dalam perspektif psikologi Islam, ini adalah weekly spiritual detox yang menenangkan hati dan menyegarkan komitmen keimanan.
Dimensi Ilmiah dan Sosial Shalat Jum’at
-
Dimensi Spiritual:
Menghidupkan dzikrullah secara berjamaah, membangun ketundukan kolektif kepada Allah SWT.
→ Efeknya: meningkatnya keseimbangan jiwa, mengurangi stres, dan menumbuhkan kesadaran moral. -
Dimensi Intelektual:
Melalui khutbah Jum’at, umat mendapat pencerahan keagamaan dan wawasan sosial-keumatan.
→ Efeknya: memperkuat literasi agama dan membangun sikap kritis terhadap kondisi masyarakat. -
Dimensi Sosial:
Menyatukan umat lintas status sosial dalam satu barisan yang sama.
→ Efeknya: memperkuat ukhuwah, menumbuhkan empati sosial, dan mengikis kesenjangan.
Kesimpulan
Shalat Jum’at adalah ibadah strategis umat Islam yang mengandung manfaat spiritual, sosial, dan ilmiah. Ia mendidik umat untuk menghargai waktu, menegakkan ukhuwah, serta memperbarui iman setiap pekan. Barang siapa memelihara shalat Jum’at dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, maka Allah akan memberikan keuntungan besar, baik di dunia berupa ketenangan dan persaudaraan, maupun di akhirat berupa ampunan dan derajat tinggi di sisi-Nya.
Penutup Doa
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الَّذِينَ يُعَظِّمُونَ شَعَائِرَكَ، وَيُحَافِظُونَ عَلَى صَلَاةِ الْجُمُعَةِ، وَارْزُقْنَا فِيهَا نُورًا وَسَكِينَةً وَرَحْمَةً
“Ya Allah, jadikan kami termasuk orang-orang yang memuliakan syiar-Mu, yang menjaga shalat Jum’at, dan karuniakanlah kepada kami cahaya, ketenangan, dan rahmat di dalamnya.”
Batam, 31 Oktober 2025


Posting Komentar