PENDAPAT ULAMA TIDAK SEMPURNA DAN BOLEH DIKOREKSI

PENDAPAT ULAMA TIDAK SEMPURNA DAN BOLEH DIKOREKSI 

 Menurut al-Biruni (lahir di Beruniy Huzbekistan, 4 September 973 M s/d wafat di Ghazni Afganistan, 13 Desember 1048 M) dalam kitabnya al-Qanun al-Mas'udi menyebut bumi berbentuk bulat, berputar pada porosnya namun diam ketika benda langit lain mengelilinginya, dan bumi memiliki gravitasi. 

 Sekitar dua abad kemudian pendapat al-Biruni bumi bulat dibantah oleh Al-Qurthubi atau Qurtubi, seorang Imam, Ahli hadits, Alim, dan seorang mufassir Al-Qur'an yang terkenal karyanya Al-Jami‘ li Ahkam Al-Qur’an. Lahir di Kordoba, Spanyol 1214 M. wafat 9 Syawwal 671 H [29 April 1273] di Minya Mesir. Menurut al-Qurtubi bumi berbentuk datar, tidak bergerak sama sekali, baik bergerak untuk berputar pada porosnya maupun berputar mengelilingi matahari. 

 Pada abad modern ini pendapat Qurtubi bumi datar terbantahkan oleh para ulama modern dan ilmuan astronomi modern yang menyatakan bumi itu bulat. 

 Sanggahan ulama modern atas pendapat Qurtubi bumi datar tentu bagi orang yang telah terdoktrin dengan pendapat Qurtubi itu terasa berat pindah pendapat karena Qurtubi ahli tafsir yang tidak akan salah. Tapi apa hendak dikata, pendapat ulama besar yang hidup di abad 13 ini dibantah oleh ulama yang hidup di abad 20 ini. Dan akhirnya pendapat Qurtubi bumi datar tertolak baik secara dalil naqli maupun 'aqli. 

 Dari uraian tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa ulama itu tidak sempurna, fatwanya boleh dikoreksi. Ketika ada hujjah yang kuat dan ilmiah maka ikuti hujjah yang kuat itu. 
Wallahu a'lam

By: Hamzah Johan

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama