KELEBIHAN dan KEKURANGAN BANI ISRAIL

 



KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BANI ISRAIL


PENDAHULUAN

Beda Israil dan Bani Israil ?

كُلُّ الطَّعَامِ كَانَ حِلًّا لِّبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اِلَّا مَا حَرَّمَ اِسْرَاۤءِيْلُ عَلٰى نَفْسِهٖ مِنْ قَبْلِ اَنْ تُنَزَّلَ التَّوْرٰىةُۗ قُلْ فَأْتُوْا بِالتَّوْرٰىةِ فَاتْلُوْهَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil kecuali makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya'qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah, "(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum diturunkannya Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar." (Q.S Ali 'Imran [3] : 93)


Bani Israil adalah sebutan untuk keturunan Israil [Ya'qub]. Nabi Ya'qub memiliki 12 putra yaitu, Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda (Yahuda), Dan, Naftali, Gad, Asyer, Isakhar, Zebulon, Yusuf, dan Benyamin. Keturunan mereka kemudian menjadi 12 suku dalam Bani Israil.


Kaum Yahudi adalah keturunan Yehuda [anak Ya'kub], sifat mereka disebutkan,

وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ ٱلْيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْۗ قُلْ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلْهُدَىٰۗ وَلَئِنِ ٱتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُم بَعْدَ ٱلَّذِى جَآءَكَ مِنَ ٱلْعِلْمِۙ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا نَصِيرٍ 


Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah. [Al-Baqarah 2:120]


 

URAIAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BANI ISRAIL


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


سَلْ بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ كَمْ اٰتَيْنٰهُمْ مِّنْ اٰيَةٍۢ بَيِّنَةٍ ۗ وَمَنْ يُّبَدِّلْ نِعْمَةَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُ فَاِ نَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَا بِ


"Tanyakanlah kepada Bani Israil, berapa banyak bukti nyata yang telah Kami berikan kepada mereka. Barang siapa menukar nikmat Allah setelah (nikmat itu) datang kepadanya, maka sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya."(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 211)


Ayat ini mengandung dua makna, yakni Kelebihan bani Israil dan Kekurangannya. 


Allah SWT memberikan sejumlah kelebihan dan nikmat kepada Bani Israil. Kelebihan ini Allah SWT ingatkan dalan Alquran Al-Baqarah ayat 47:  


يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ 

Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu, dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini (pada masa itu).


Di antara nikmat untuk Bani Israil diantaranya adalah:

Pertama, Allah SWT menyelamatkan ( dari Firaun. Karena Firaun membunuh bayi laki-laki dan membiarkan bayi perempuan hidup. 


Kedua ketika Firaun mengejar Bani Israel hingga ke Laut Merah, Allah membantu mereka menyebranginya dengan mengeringkan laut kemudian menenggelamkan Firaun dan tentaranya. 


Ketiga, Allah kemudian menerima taubat dan mengampuni atas dosa-dosa sebelumnya.


Keempat,  Allah menurunkan Taurat kepada Nabi Musa sebagai pedoman dan membimbing mereka taat kepada Allah SWT.


Kelima, Allah mengusir pelaku kejahatan yang menghasut anak-anak Bani Israil untuk menyembah anak sapi sebagai Tuhan.


Keenam, Allah menghidupkan kembali setelah mereka meninggal dunia.


Ketujuh, Allah menganugerahi awan putih tipis selama 40 tahun di sebuah lembah yang terletak di antara Syam dan Mesir untuk melindungi mereka dari teriknya matahari.


Kedelepan, Allah memberikan berkah kepada anak-anak Bani Israil berbagai jenis makanan dan minuman seperti manna dan burung puyuh.  


Kesembilan, Allah mempermudah mereka ketika tersesat di hutan kemudian diarahkan ke sebuah desa, mayoritas ulama mengatakan Baitul Maqdis sebagian lain menyebut desa di Jericho, Yerusalem. 


Kesepuluh, ketika membutuhkan air, Allah menganugerahkan Nabi Musa tongkat yang apabila dipukul ke batu, maka akan memanacarkan air.  Dari pukulan batu tersebut terdapat 12 mata air yang keluar, masing-masing untuk setiap kelompok di Bani Israel. 


Benarkah Bani Israil Manusia Paling Mulia?


Jawab:

Ada beberapa ayat yang menyebutkan bahwa Allah lebih mengunggulkan Bani Israil dibandingkan yang lain. Diantaranya firman Allah,

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ

Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kalian atas segala umat. (QS. Al-Baqarah: 47)


Lalu apa makna Bani Israil dilebihkan di atas segala umat?

Imam At-Thabari – Syaikhul Mufassirin – menyimpulkan bahwa kelebihan yang Allah berikan kepada Bani Israil ini berlaku bagi para pendahulu Bani Israil, disebabkan mereka banyak yang menjadi ulama, memahami taurat dan menjadi pengikut setia Musa dan para nabi lainnya.

At-Thabari mengatakan,

أني فضلت أسلافكم, فنسب نعمه على آبائهم وأسلافهم إلى أنها نعم منه عليهم

Maksudnya, “Aku melebihkan para pendahulu kalian”. Sehingga Allah menyebut nikmat yang Allah berikan kepada nenek moyang mereka dan pendahulu mereka, bagian dari nikmat mereka (orang yahudi yang hidup di akhir zaman).

Kemudian at-Thabari menyebutkan keterangan beberapa ulama,

[1] Qatadah mengatakan,

(وأني فضلتكم على العالمين) قال: فضلهم على عالم ذلك الزمان.

“Aku telah melebihkan kalian atas segala umat.” Maksudnya Allah lebihkan mereka di atas seluruh alam berlaku di zaman itu.

[2] Abul Aliyah mengatakan,

(وأني فضلتكم على العالمين) قال: بما أعطوا من الملك والرسل والكتب، على عالم من كان في ذلك الزمان, فإن لكل زمان عالما

“Aku telah melebihkan kalian atas segala umat.” Kelebihan itu dalam bentuk mereka diberi kerajaan, para rasul, dan kitab. Kelebihan di atas seluruh alam di zaman itu. Karena di setiap zaman ada ulamanya.


Namun ketika Bani Israil sudah berani melakukan pelanggaran maka mereka menjadi umat terburuk, Allah juga menyebutkan bahwa Allah menghinakan Bani Israil disebabkan pelanggaran mereka itu. Diantaranya,


[1] Allah jadikan mereka seperti babi dan kera. Dan ini terjadi ketika mereka melakukan pelanggaran di masa silam.

Allah berfirman,

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ

Sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina.” (QS. Al-Baqarah: 65).

[2] Allah hinakan mereka dengan kekalahan perang. 

Ini terjadi ketika mereka diusir Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam disebabkan melanggar perjanjian.

Allah berfirman,

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ  وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ

“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan.” (QS. Ali ‘Imran: 112).

[3] Allah membantah klaim bani israil –yahudi & nasrani- yang menyatakan bahwa dirinya adalah umat terbaik yang dicintai Allah.

Allah berfirman,

وَقَالَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى نَحْنُ أَبْنَاءُ اللَّهِ وَأَحِبَّاؤُهُ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُمْ بِذُنُوبِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ بَشَرٌ مِمَّنْ خَلَقَ

Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. (QS. al-Maidah: 18)


Lalu Siapa Sesungguhnya Umat Terbaik itu ?


Allah menyatakan bahwa umat yang terbaik adalah 

1. Para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allah berfirman,

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali Imran: 110)


2. Umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّكُمْ تُتِمُّونَ سَبْعِينَ أُمَّةً أَنْتُمْ خَيْرُهَا وَأَكْرَمُهَا عَلَى اللَّهِ

Kalian menyempurnakan 70 umat. Kalian umat terbaik dan yang paling mulia di hadapan Allah. (HR. Ahmad 11587, Turmudzi 3271 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).


Karakter Umum Umat Terbaik, baik bagi Bani Israil, mau pun bagi umat Islam itu adalah;


1. Hablum minallah wa hablum minannas


ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ  وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ

“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan.” (QS. Ali ‘Imran: 112).


2. Melakukan amar ma'ruf nahi munkar


Allah berfirman,

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali Imran: 110)

 

Kemudian at-Thabari menyimpulkan,

فقد أنبأ هذا الخبر عن النبي صلى الله عليه وسلم أن بني إسرائيل لم يكونوا مفضلين على أمة محمد عليه الصلاة والسلام

Informasi ini disampaikan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Bani Israil tidak lebih mulia dibandingkan umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Tafsir at-Thabari, 1/24-25)



6 Sifat Buruk /Kekurangan Bangsa Yahudi-Bani Israil dalam Alquran


Dalam Alquran, disebutkan sifat-sifat buruk Bangsa Yahudi atau Bani Israil. Berikut lima sifat buruk Bangsa Yahudi-Bani Israil dalam Alquran:

1. Mendustakan Nikmat Allah 

Allah SWT berfirman mengenai perintah-Nya kepada Bani Israil untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan.

يٰبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اذْكُرُوْا نِعْمَتِيَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَاَنِّيْ فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعٰلَمِيْنَ

"Hai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat". (QS. Al Baqarah ayat 47)


Mujahid mengatakan bahwa nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada mereka (kaum Bani Israil) selain dari apa yang telah disebutkan ialah dipecahkan batu besar buat mereka hingga mengeluarkan air untuk minum mereka, diturunkan kepada mereka manna dan salwa, dan mereka diselamatkan dari perbuatan Firaun dan bala tentaranya. Abul Aliyah mengatakan bahwa nikmat Allah tersebut ialah Dia menjadikan dari kalangan mereka banyak nabi dan rasul, dan diturunkan kepada mereka kitab-kitab samawi.

Meski demikian, Kaum Yahudi atau Bani Israil mengingkari dan menudstakan nikmat yang telah diberikan Allah kepada mereka.


2. Suka Menantang Tuhan

وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نُّؤْمِنَ لَكَ حَتّٰى نَرَى اللّٰهَ جَهْرَةً فَاَخَذَتْكُمُ الصّٰعِقَةُ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ

"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata:"Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang", karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya." (QS. Al Baqarah: 55)


Dalam ayat tersebut, Allah berfirman bahwa setelah bangsa Yahudi disambar petir karena kecongkakannya, mereka lalu dibangkitkan supaya  bersyukur. Allah Swt. berfirman, "Ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Kulimpahkan kepada kalian, yaitu Aku hidupkan kembali kalian sesudah kalian mati tertimpa halilintar, ketika kalian meminta sebelumnya agar dapat melihat-Ku secara terang-terangan, padahal hal tersebut tidak akan mampu kalian lakukan dan tidak pula bagi orang-orang seperti kalian." Demikian menurut tafsir yang dikatakan oleh Ibnu Juraij.


3. Suka Melanggar Larangan Allah dan Rasul

Sikap buruk kaum Yahudi dan Bani Israil yakni sudak melanggar larangan Allah SWT dan rasul-Nya.

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ

"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):"Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (QS. Al Baqarah: 83).


Melalui ayat ini Allah mengingatkan kaum Bani Israil terhadap apa yang telah Dia perintahkan kepada mereka dan pengambilan janji oleh-Nya atas hal tersebut dari mereka, tetapi mereka berpaling dari semuanya itu dan menentang secara disengaja dan direncanakan, sedangkan mereka mengetahui dan mengingat hal tersebut.


4. Suka Berkhianat

Sikap buruk Kaum Yahudi-Bani Israil lainnya terhadap bangsa lain maupun sesama Yahudi yakni suka berkhianat dengan janji mereka sendiri.


Allah SWT berfirman:

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَكُمْ لَا تَسْفِكُوْنَ دِمَاۤءَكُمْ وَلَا تُخْرِجُوْنَ اَنْفُسَكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْۖ ثُمَّ اَقْرَرْتُمْ وَاَنْتُمْ تَشْهَدُوْنَ

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): Kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhi) sedang kamu mempersaksikannya". (QS. Al Baqarah: 84).


Apabila terjadi peperangan di antara kedua belah pihak, maka masing-masing berpihak kepada teman sepaktanya. Orang-orang Yahudi pun terlibat pula dalam peperangan ini hingga ia membunuh musuhnya, dan adakalanya seorang Yahudi membunuh Yahudi lain yang berpihak kepada musuhnya. Padahal perbuatan tersebut diharamkan atas diri mereka menurut ajaran agama yang dinaskan oleh kitab Taurat mereka. Mereka mengusir musuh mereka dari kampung halamannya serta merampok semua peralatan, barang-barang, dan harta benda yang ada padanya.


5. Tamak terhadap Dunia

وَلَنْ يَّتَمَنَّوْهُ اَبَدًاۢ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِالظّٰلِمِيْنَ

Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang aniaya. (QS, Al Baqarah: 95)


Artinya, mereka adalah orang-orang yang paling menginginkan usia panjang, karena mereka mengetahui bahwa tempat kembali mereka sangat buruk dan akibat dari amal perbuatan mereka di hadapan Allah sangat merugi. 

Dunia ini bagaikan penjara bagi orang mukmin, dan bagaikan surga bagi orang kafir. Mereka sangat menginginkan seandainya ditangguhkan dari kepastian hari akhirat, untuk itu mereka berupaya ke arah itu dengan semua kemampuan yang mereka kuasai. 

Akan tetapi, apa yang mereka takutkan dan mereka hindari itu pasti akan menimpa diri mereka; hingga mereka lebih tamak kepada kehidupan di dunia ketimbang orang-orang musyrik, yaitu orang-orang yang tidak memiliki suatu kitab pun.


6. Mengubah Firman dan Hukum Allah

Sikap buruk Bani Israil dan Kaum Yahudi yakni mengubah firman dan hukum Allah SWT

اَفَتَطْمَعُوْنَ اَنْ يُّؤْمِنُوْا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَسْمَعُوْنَ كَلَامَ اللّٰهِ ثُمَّ يُحَرِّفُوْنَهٗ مِنْۢ بَعْدِ مَا عَقَلُوْهُ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?. (QS. Al Baqarah: 75).


Menurut Ibnu Zaid, yang dimaksud dengan Kalamullah ialah kitab Taurat yang diturunkan kepada mereka, lalu mereka mengubahnya. Mereka menjadikan hal yang halal di dalamnya menjadi haram, dan yang haram mereka jadikan halal; lalu mereka mengubah perkara yang hak menjadi perkara yang batil, dan yang batil menjadi hak. 

Apabila datang kepada mereka orang yang berada dalam pihak yang benar disertai dengan uang suap, barulah mereka mengeluarkan Kitabullah (Taurat). Jika datang kepada mereka orang yang berada dalam pihak yang batil dengan membawa uang suap, mereka mengeluarkan kitab yang telah mereka ubah itu sehingga dia berada dalam pihak yang benar.



Sifat-Sifat Bani Israil dalam Al-Qur'an

Keterangan Al-Qur'an tentang sifat-sifat kaum Yahudi Bani Israil :


1. Keras hati dan zalim. (QS Al-Baqarah Ayat 75, 91, 93, 120, 145, 170; QS An-Nisa Ayat 160; QS Al-Maidah Ayat 41)


2. Kebanyakan fasik dan sedikit beriman kepada Allah. (QS Ali Imran Ayat 110; QS An-Nisa Ayat 55)


3. Musuh paling bahaya bagi orang-orang Islam. (QS Al-Maidah Ayat 82)


4. Amat mengetahui kekuatan dan kelemahan orang-orang Islam seperti mereka mengenal anak mereka sendiri. (QS Al-An'am Ayat 20)


5. Mengubah dan memutarbalikkan kebenaran. (QS Al-Baqarah Ayat 75, 91, 101, 140, 145, 211; QS Ali Imran Ayat 71-78; QS An-Nisa Ayat 46; QS Al-Maidah Ayat 41)


6. Menyembunyikan bukti kebenaran. (QS Al-Baqarah Ayat 76, 101, 120, 146; QS Ali Imran Ayat 71)


7. Hanya menerima perkara-perkara atau kebenaran yang dapat memenuhi cita rasa atau nafsu mereka. (QS Al-Baqarah Ayat 87,101, 120, 146; QS Al-Maidah Ayat 41)


8. Ingkar dan tidak dapat menerima kebenaran Al-Qur'an. (QS Al-Baqarah Ayat 91-99; QS Ali Imran Ayat 70)


9. Menutup telinga dari seruan kebenaran, membisukan diri untuk mengucapkan perkara yang benar, membutakan mata terhadap bukti kebenaran dan tidak menggunakan akal untuk menimbangkan kebenaran. (QS Al-Baqarah Ayat 171)


10. Suka mencampuradukkan yang benar dan yang salah, yang hak dan batil. (QS Ali Imran Ayat 71)


11. Berpura-pura mendukung orang Islam tetapi apabila ada di belakang orang-orang Islam, mereka mencela dan mengutuknya. (QS Al-Baqarah Ayat 76; QS Ali Imran Ayat 72, 119)


12. Hati mereka tertutup akan Islam karena dilaknat Allah disebabkan oleh kekufuran mereka sendiri. (QS Al-Baqarah Ayat 88, 120, 145, 146)


13. Kuat berpegang pada kebangsaan mereka dan mengatakan bahwa mereka adalah bangsa istimewa yang dipilih Tuhan dan meyakini agama yang selain daripada Yahudi adalah salah. (QS Al-Baqarah Ayat 94, 111, 113, 120, 135, 145; QS Al-Maidah Ayat 18)


14. Tidak akan ada kebaikan untuk seluruh manusia jika mereka memimpin. (QS An-Nisa Ayat 53)


15. Suka dengki, iri hati terhadap orang-orang Islam. (QS Al-Baqarah Ayat 90, 105, 109, 120)


16. Mencintai kemewahan dan kehidupan dunia, bersifat tamak dan rakus, menginginkan umur yang panjang dan mengejar kesenangan, serta takut akan kematian. (QS Al-Baqarah Ayat 90, 95, 96, 212)


17. Berkata bohong, mengingkari janji dan kerap bersikap melampaui batas. (QS Al-Baqarah Ayat 100, 246, 249; QS Ali Imran Ayat 183, 184; QS An-Nisa Ayat 46)


18. Berlindung di balik mulut yang manis dan perkataan yang baik. (QS Al-Baqarah Ayat 204, 246; QS Ali Imron Ayat 72; QS An-Nisa Ayat 46)


19. Mengada-adakan perkara dusta dan suka kepada perkara-perkara dusta. (QS Ali Imran Ayat 24, 94, 183, 184; QS Al-Maidah Ayat 41)


20. Berlaku sombong dan memandang rendah orang-orang Islam. (QS Al-Baqarah Ayat 206, 212, 247)


21. Tidak amanah dan memakan hak orang lain dengan cara yang salah. (QS Ali Imran Ayat 75, 76; QS At-Taubah Ayat 34)


22. Menolak Kebenaran dan Tidak Berani Bermuhabalah. (QS Ali Imran Ayat 64)


Itulah beberapa sifat kaum Yahudi Bani Israil yang dalam Al-Qur'an sering disebut sebagi Ahli Kitab. Semoga Allah menguatkan Tauhid dan keimanan kita.


Demikian. Allahu a’lam.



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama