Sumber Ketenangan: Berdzikir Fokus dan Berfikir Positif



Sumber Ketenangan: Berdzikir Fokus dan Berfikir Positif

(Kajian Ilmiah Buletin Dakwah Kontemporer)


Pendahuluan

Kehidupan modern sering ditandai dengan tekanan psikis, krisis eksistensial, dan keletihan moral. Manusia mencari ketenangan di banyak tempat: kekayaan, hiburan, materi, prestasi—namun kegelisahan tetap mengintai. Islam memberikan rumusan ilmiah sekaligus spiritual bahwa ketenangan lahir dari kedekatan dengan Allah melalui dzikir yang fokus dan pola pikir yang positif.



I. DZIKIR: SUMBER KETENANGAN HAKIKI

1. Pengertian Dzikir

Dzikir bukan sekadar ucapan lisan, tetapi kesadaran hati terhadap kehadiran Allah (hudhur al-qalb) sebagaimana dijelaskan ulama tasawuf dan psikologi Islam.

2. Dalil Al-Qur’an

Allah menegaskan:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. الرعد: ٢٨)

Juga firman-Nya:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
“Maka ingatlah Aku, niscaya Aku ingat kalian; bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kalian kufur.”
(QS. البقرة: ١٥٢)

3. Dalil Hadits

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَثَلُ الَّذِيْ يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dan yang tidak berdzikir adalah seperti orang hidup dan orang mati.”
(رواه البخاري)

Dan dalam hadits Qudsi:

أَنَا مَعَ عَبْدِي مَا ذَكَرَنِي
“Aku bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku.”
(رواه البخاري)



II. DZIKIR SEBAGAI TERAPI PSIKOLOGIS

Para ulama dan ahli neurosains menegaskan bahwa dzikir:

✓ menurunkan detak jantung
✓ menstabilkan hormon stres
✓ mengaktifkan pusat ketenangan pada sistem saraf parasimpatik

Imam Ibn Qayyim berkata:

فِي الْقَلْبِ شَعْثٌ لَا يَلُمُّهُ إِلَّا الْإِقْبَالُ عَلَى اللَّهِ
“Dalam hati ada kekosongan yang tidak dapat diisi kecuali dengan kembali kepada Allah.”
(Ibn Qayyim, Fawaid, hal. 82)



III. BERFIKIR POSITIF: OPTIMISME DALAM ISLAM

1. Konsep Qur’ani

Optimisme bukan sekadar motivasi psikologis, tetapi prinsip teologis.

Allah berfirman:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا * إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
(QS. الشرح: ٥-٦)

Dan firman-Nya:

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا ۚ هُوَ مَوْلَانَا
“Katakanlah: tidak akan menimpa kami kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagi kami; Dia-lah Pelindung kami.”
(QS. التوبة: ٥١)

2. Dalil Hadits

Rasulullah ﷺ bersabda:

تَفَاءَلُوا بِالْخَيْرِ تَجِدُوهُ
“Berharaplah kebaikan, maka kalian akan mendapatkannya.”
(رواه أحمد)

Dan dalam hadits Qudsi:

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِی، فَلْيَظُنَّ بِيْمَا شَاءَ
“Aku berdasarkan prasangka hamba-Ku terhadap-Ku—maka hendaklah ia berprasangka baik kepada-Ku.”
(رواه مسلم)



IV. HUBUNGAN DZIKIR & BERPIKIR POSITIF

Dzikir dan optimisme adalah dua sisi terapi:

Dzikir membersihkan pikiran dari rasa takut, sehingga siap menerima kenyataan dengan hati lapang.
Berfikir positif memaknai kenyataan secara konstruktif, sehingga mencegah depresi spiritual.

Imam al-Ghazali menyebut:

وَلا طُمَأْنِينَةَ إِلَّا بِالتَّوَكُّلِ عَلَى اللَّهِ
“Ketenangan tidak diraih kecuali dengan berserah diri kepada Allah.”
(Ihya’ Ulumuddin, 4/310)



V. IMPLEMENTASI KONTEMPORER

A. Dzikir Fokus

  1. Dzikir pagi-petang
  2. Istighfar harian
  3. Shalat tahajjud untuk relaksasi jiwa

B. Scriptural Self-Talk (Dialog Batin Islami)

Ucapkan dan yakini:

  • وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ
    “Dan Dia bersama kalian di mana pun kalian berada.” (QS. الحدید: ٤)

  • سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
    “Allah akan menjadikan setelah kesulitan itu kemudahan.” (QS. الطلاق: ٧)

C. Kontemplasi Eksistensial

  • Mensyukuri nikmat
  • Merenungi takdir
  • Mengingat kematian sebagai korektor nilai


Kesimpulan

Islam menyajikan model ketenangan yang bersifat spiritual, kognitif, dan fungsional:

✔ Dzikir fokus → regulasi hati & syaraf
✔ Berfikir positif → orientasi makna hidup

Keduanya menghasilkan keutuhan psikis, stabilitas moral, dan ketangguhan spiritual.



Catatan Kaki (Footnotes)

  1. QS. Ar-Ra’d: 28.
  2. QS. Al-Baqarah: 152.
  3. HR. Bukhari, Kitab ad-Da’awat.
  4. Ibn Qayyim, Al-Fawaid, Dar al-Ma’rifah.
  5. QS. Asy-Syarh: 5–6.
  6. QS. At-Taubah: 51.
  7. HR. Ahmad, Musnad Ahmad, juz 2.
  8. HR. Muslim, Kitab al-Dzikir wa ad-Du’a.
  9. al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin, Dar at-Turats.


DAFTAR PUSTAKA

• Al-Qur’an al-Karim.
• Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari. Dar Ibn Katsir.
• Muslim, Shahih Muslim. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
• Ibn Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Adzhim. Dar al-Fikr.
• Ibn Qayyim, Al-Fawaid. Dar al-Ma’rifah.
• Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin. Dar at-Turats.
• Dr. Malik Badri, The Dilemma of Muslim Psychologists. ISTAC.
• Yusuf Qaradhawi, Fiqh ad-Du’a. Dar ash-Shuruq.
• Martin Seligman, Authentic Happiness. NY: Free Press.
• Syed Naquib al-Attas, Islam and Secularism. ISTAC.



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama