Buletin Dakwah Ilmiah Kontemporer
Mensyukuri Hari Jadi Kota Batam ke-196
Wali Kota Ajak Warga Turut Memeriahkan dalam Bingkai Syukur dan Ketaatan
Pendahuluan
Peringatan Hari Jadi Kota Batam ke-196 bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum muhasabah kolektif: mensyukuri nikmat Allah ﷻ atas keamanan, persatuan, dan kemajuan kota. Dalam konteks ini, Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengajak seluruh warga untuk turut memeriahkan peringatan hari jadi dengan kegiatan positif, produktif, dan bernilai ibadah—sebuah ajakan yang selaras dengan prinsip syukur dalam Islam.
Landasan Syukur dalam Al-Qur’an
Allah ﷻ menegaskan bahwa syukur adalah kunci bertambahnya nikmat:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’”
(QS. Ibrāhīm [14]: 7)
Syukur bukan hanya ucapan, melainkan sikap dan amal nyata: menjaga amanah, memelihara persatuan, dan mengisi ruang publik dengan kebaikan.
Syukur Kolektif dan Tanggung Jawab Sosial
Rasulullah ﷺ mengaitkan syukur dengan kepedulian sosial:
مَنْ لَا يَشْكُرِ النَّاسَ لَا يَشْكُرِ اللَّهَ
“Barang siapa tidak bersyukur kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah.”
(HR. Ahmad)
Mensyukuri hari jadi kota berarti menghargai jerih payah para pendahulu, aparat, tokoh masyarakat, dan seluruh warga yang berkontribusi membangun Batam—serta memperkuat kolaborasi lintas elemen.
Ajakan Wali Kota Batam: Memeriahkan dengan Nilai
Ajakan Wali Kota Batam Amsakar Achmad kepada warga untuk turut memeriahkan Hari Jadi ke-196 hendaknya dimaknai sebagai partisipasi bermakna:
- Memeriahkan tanpa melalaikan (hindari maksiat dan pemborosan).
- Menghidupkan ekonomi rakyat (UMKM, kreatif lokal).
- Menguatkan persaudaraan (ukhuwah wathaniyyah).
- Menjaga ketertiban dan kebersihan sebagai cermin iman.
Islam menuntun kegembiraan yang terarah:
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا
“Katakanlah: ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.’”
(QS. Yūnus [10]: 58)
Pandangan Ulama
- Imam Ibn Katsir menjelaskan bahwa syukur mencakup pengakuan hati, pujian lisan, dan ketaatan anggota badan—inilah syukur yang mengundang keberkahan berkelanjutan.
- Imam al-Ghazali menegaskan syukur sebagai menggunakan nikmat sesuai tujuan Pemberi Nikmat, yakni untuk kebaikan dan kemaslahatan.
Analisis Kontemporer: Batam sebagai Amanah
Batam sebagai kota strategis memerlukan syukur institusional: tata kelola baik, pelayanan publik adil, dan pembangunan berkelanjutan. Peringatan hari jadi menjadi komitmen bersama untuk:
- Menjaga stabilitas dan toleransi.
- Mengokohkan integritas aparatur dan partisipasi warga.
- Mengarahkan perayaan pada edukasi, budaya, dan sosial kemasyarakatan.
Penutup
Mensyukuri Hari Jadi Kota Batam ke-196 adalah ibadah sosial. Menyambut ajakan Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mari memeriahkan dengan akhlak, kepedulian, dan kontribusi nyata, agar Batam semakin maju, beradab, dan diberkahi Allah ﷻ.
Catatan Kaki (Footnote)
- Al-Qur’an al-Karim, QS. Ibrāhīm [14]: 7.
- Hadis riwayat Ahmad: “Man lā yaskurin-nās…”.
- Al-Qur’an al-Karim, QS. Yūnus [10]: 58.
- Ibn Katsir, Tafsīr al-Qur’ān al-‘Azhīm.
- Al-Ghazali, Ihyā’ ‘Ulūm ad-Dīn.


Posting Komentar