🕌 BULETIN DAKWAH KONTEMPORER
Keserakahan dan Kezaliman Selalu Berujung Kehancuran
Pendahuluan
Keserakahan (ṭama‘) dan kezaliman (ẓulm) adalah dua penyakit hati yang menjadi akar dari berbagai kerusakan di muka bumi. Ketika manusia kehilangan rasa cukup dan rasa takut kepada Allah, maka ia akan menindas orang lain demi memuaskan hawa nafsunya. Sejarah membuktikan bahwa keserakahan dan kezaliman selalu berakhir dengan kehancuran — baik bagi individu, penguasa, maupun suatu bangsa.
Dalil Al-Qur’an dan Hadis
📖 Firman Allah SWT:
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
“Dan janganlah engkau mengira bahwa Allah lengah terhadap apa yang dilakukan oleh orang-orang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu pandangan mereka terbelalak.”
(QS. Ibrahim [14]: 42)
Hadis Nabi ﷺ:
اتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Hindarilah kezaliman, karena kezaliman itu akan menjadi kegelapan pada hari kiamat.”
(HR. Muslim no. 2578)
Hakikat Keserakahan
Keserakahan membuat manusia lupa batas. Ia tidak puas dengan yang halal, bahkan berani melanggar yang haram. Orang yang serakah akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan, kekuasaan, atau kehormatan.
Padahal Rasulullah ﷺ telah memperingatkan:
لَوْ كَانَ لِابْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ ذَهَبٍ لَأَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ ثَالِثٌ، وَلَا يَمْلَأُ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ
“Seandainya anak Adam memiliki dua lembah emas, niscaya ia ingin memiliki yang ketiga. Tidak ada yang dapat memenuhi mulutnya kecuali tanah (kematian).”
(HR. Bukhari & Muslim)
Kezaliman: Sumber Kehancuran Sosial
Kezaliman adalah tindakan merampas hak orang lain, baik secara materi, kekuasaan, maupun kehormatan. Ia menghancurkan keadilan, menghapus keberkahan, dan menimbulkan kebencian sosial.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ، أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللَّهُ بِعِقَابٍ مِنْهُ
“Apabila manusia melihat orang zalim namun tidak mencegahnya, maka hampir-hampir Allah menurunkan azab kepada mereka semua.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi)
Pelajaran dari Sejarah
Fir’aun binasa karena kesombongan dan kezaliman. Qarun tenggelam karena keserakahan terhadap harta. Kaum ‘Ad dan Tsamud hancur karena keangkuhan dan kezalimannya. Semua itu menjadi bukti nyata bahwa Allah tidak akan membiarkan kezhaliman berlangsung selamanya.
Refleksi Kehidupan Modern
Di era modern, keserakahan terlihat dalam bentuk korupsi, monopoli ekonomi, eksploitasi sumber daya, hingga politik yang menindas rakyat. Kezaliman terwujud dalam ketidakadilan hukum, penindasan terhadap yang lemah, dan penyebaran fitnah demi kekuasaan. Semua ini adalah jalan menuju kehancuran moral dan sosial suatu bangsa.
Penutup
Mari kita berlindung kepada Allah dari penyakit hati berupa keserakahan dan kezaliman. Karena keduanya bukan hanya menghancurkan individu, tapi juga menghancurkan tatanan masyarakat dan mendatangkan murka Allah.
📖 Firman Allah SWT:
وَتِلْكَ الْقُرَىٰ أَهْلَكْنَاهُمْ لَمَّا ظَلَمُوا وَجَعَلْنَا لِمَهْلِكِهِم مَّوْعِدًا
“Dan negeri-negeri itu Kami binasakan ketika penduduknya berbuat zalim, dan Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.”
(QS. Al-Kahfi [18]: 59)
Pesan Dakwah
“Keadilan menegakkan peradaban, sedangkan keserakahan dan kezaliman adalah tanda kehancurannya.”
Daftar Pustaka
- Al-Qur’anul Karim
- Shahih al-Bukhari & Muslim
- Tafsir Ibn Katsir, Juz 3
- Al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin
- Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar


Posting Komentar