Kenaikan Pangkat dan Melimpahnya Harta Sebagai Ujian, Rahmat, dan Musibah

 

Kenaikan Pangkat dan Melimpahnya Harta Sebagai Ujian, Rahmat, dan Musibah


🕌 1. Konsep Dasar: Pangkat dan Harta adalah Ujian dari Allah

📖 Dalil Al-Qur’an

a. Surah Al-Anfal ayat 28:

وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
“Dan ketahuilah bahwa harta bendamu dan anak-anakmu itu hanyalah cobaan (fitnah), dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.”
(QS. Al-Anfal: 28)

b. Surah Al-Anbiya ayat 35:

وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (fitnah). Dan hanya kepada Kami kamu akan dikembalikan.”
(QS. Al-Anbiya: 35)

💡 Makna:
Naik pangkat, jabatan, atau bertambahnya harta bisa menjadi ujian kebaikan (fitnah bil-khair) untuk menguji rasa syukur, keadilan, dan amanah seseorang.


🌿 2. Bisa Menjadi Rahmat Jika Disyukuri dan Digunakan di Jalan Allah

📖 Dalil Al-Qur’an

Surah Ibrahim ayat 7:

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim: 7)

📜 Hadits Nabi SAW

إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ
“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau (menarik), dan Allah menjadikan kamu sebagai khalifah di dalamnya, lalu Dia akan melihat bagaimana kamu berbuat.”
(HR. Muslim no. 2742)

💬 Penjelasan:
Barang siapa mendapatkan jabatan dan kekayaan lalu digunakan untuk menegakkan keadilan, menolong yang lemah, dan berinfak di jalan Allah, maka nikmat itu menjadi rahmat dan pahala besar baginya.


🔥 3. Bisa Menjadi Musibah Jika Disalahgunakan atau Disombongkan

📖 Dalil Al-Qur’an

Surah Al-Qashash ayat 76–78 (kisah Qarun):

إِنَّ قَارُونَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوسَى فَبَغَى عَلَيْهِمْ... فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ
“Sesungguhnya Qarun termasuk kaum Musa, tetapi dia berlaku zalim terhadap mereka... maka Kami benamkan dia bersama rumahnya ke dalam bumi.”
(QS. Al-Qashash: 76–81)

💬 Makna:
Qarun memiliki kekayaan luar biasa, tetapi menjadi musibah baginya karena sombong dan tidak bersyukur. Ia lupa bahwa semua itu berasal dari Allah.

📜 Hadits Nabi SAW

لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ... وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ
“Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang empat perkara... tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan ke mana ia belanjakan.”
(HR. Tirmidzi no. 2417)

💬 Makna:
Naik pangkat atau kaya raya bukan jaminan mulia di sisi Allah. Justru akan dimintai pertanggungjawaban lebih besar karena banyak amanah di dalamnya.


🧠 4. Pendapat Para Ulama

🔸 Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin:

“Nikmat dunia seperti pangkat dan harta bisa menjadi rahmat bagi orang yang mengenal Allah, dan menjadi bencana bagi orang yang lalai dari-Nya.”

🔸 Ibn Qayyim Al-Jauziyyah:

“Ujian dengan kesenangan lebih berat daripada ujian dengan kesusahan. Karena banyak yang sabar dalam penderitaan, tetapi sedikit yang bersyukur dalam kelapangan.”

🔸 Imam Ibnu Katsir (tafsir QS. Al-Anbiya: 35):

“Allah menguji hamba-Nya dengan kemudahan dan kesulitan, agar tampak siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur.”


🌸 5. Contoh-Contoh Nyata

Menjadi Rahmat

  1. Nabi Sulaiman ‘alaihissalam

    • Diberi kekuasaan dan kekayaan luar biasa.
    • Namun beliau berkata:

      هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ
      “Ini adalah karunia dari Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau kufur.” (QS. An-Naml: 40)

    • Gunakan kekuasaannya untuk menegakkan keadilan dan beribadah.
  2. Utsman bin Affan r.a.

    • Sahabat kaya raya yang menggunakan hartanya untuk jihad dan membantu umat.
    • Rasulullah ﷺ bersabda:

      “Tidak ada yang membahayakan Utsman setelah hari ini,”
      setelah beliau menyumbangkan harta besar untuk perang Tabuk. (HR. Tirmidzi)


Menjadi Musibah

  1. Qarun

    • Kaya raya tetapi sombong dan tidak menunaikan zakat → ditelan bumi.
    • (QS. Al-Qashash: 81)
  2. Fir’aun

    • Diberi kekuasaan dan kekayaan, tetapi menolak kebenaran dan mengaku sebagai tuhan → dibinasakan di laut.
    • (QS. Yunus: 90–92)
  3. Sebagian pejabat dan orang kaya modern

    • Menyalahgunakan jabatan, korupsi, atau menindas rakyat → dunia mungkin memuliakan, tetapi di sisi Allah menjadi musibah dan kehinaan.

📚 Kesimpulan Hikmah

Kondisi Sikap terhadap Nikmat Hasil
Naik pangkat & kaya, disyukuri, amanah Rahmat & pahala besar
Naik pangkat & kaya, disombongkan, zalim Musibah & azab
Naik pangkat & kaya, tapi tetap tawadhu’, adil, dermawan Ujian yang berbuah kemuliaan 🌿



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama