Hukum orang yang shalat tetapi masih melakukan korupsi, disertai dalil Al-Qur’an dan hadits serta pandangan para ulama:
🕌 1. Dalil Al-Qur’an tentang orang yang shalat tetapi berbuat maksiat
📖 Surah Al-Ma‘un (107): 4–7
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ، الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ، الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ، وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ
"Maka celakalah orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang yang berguna."
📘 Penjelasan:
Ayat ini menegaskan bahwa shalat tanpa pengaruh terhadap perilaku dan akhlak — seperti tetap berbuat zalim, menipu, atau korupsi — tidak diterima di sisi Allah. Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an al-‘Azhim menjelaskan bahwa orang yang shalat tapi tidak mencegah dirinya dari dosa dan kezaliman termasuk orang yang lalai dari hakikat shalatnya.
🕋 2. Shalat seharusnya mencegah dari perbuatan dosa dan keji
📖 Surah Al-‘Ankabut (29): 45
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
📘 Makna:
Jika seseorang tetap melakukan korupsi setelah shalat, berarti shalatnya belum berpengaruh terhadap hati dan amalnya.
Imam Al-Qurthubi berkata:
"Barangsiapa shalat namun masih berbuat maksiat, maka ia tidak menunaikan hak-hak shalat dengan sempurna."
⚖️ 3. Hadits Nabi ﷺ tentang shalat tanpa makna
📜 Hadits Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah:
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ، وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ
"Bisa jadi ada orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan dari puasanya kecuali lapar, dan ada pula orang yang shalat malam, namun tidak mendapatkan apa-apa kecuali begadang."
(HR. Ahmad, Ibnu Majah)
📘 Makna:
Hadits ini menunjukkan bahwa ibadah tanpa keikhlasan dan tanpa meninggalkan dosa tidak bernilai di sisi Allah.
💰 4. Korupsi termasuk dosa besar (ghulul & khianat)
📖 Surah Ali Imran (3): 161
وَمَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَنْ يَغُلَّ ۚ وَمَنْ يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
"Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa berkhianat (mengambil dengan curang), maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu; kemudian setiap jiwa akan diberi balasan sesuai dengan apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak dizalimi."
📘 Makna:
Ayat ini menjadi dalil tegas bahwa korupsi (ghulul) adalah bentuk pengkhianatan besar terhadap amanah Allah dan manusia.
🧕 5. Pendapat para ulama
📚 Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin:
“Orang yang shalat tetapi tidak meninggalkan dosa besar seperti mencuri, memakan harta haram, dan berkhianat, maka shalatnya tidak akan menjadi sebab keselamatan dari azab Allah, karena tujuan shalat adalah menundukkan hawa nafsu dan menegakkan kejujuran.”
📚 Imam Ibn Rajab al-Hanbali dalam Jami’ al-‘Ulum wal-Hikam:
“Shalat yang benar akan mencegah pelakunya dari kemaksiatan. Maka bila seseorang masih terus berbuat maksiat, itu tanda shalatnya belum diterima atau belum benar pelaksanaannya.”
📚 Imam Ibnul Qayyim:
“Setiap ibadah yang tidak menghasilkan buah ketaatan dan menjauhkan dari dosa, maka ibadah itu hanya tinggal bentuk lahir tanpa ruh.”
⚠️ 6. Kesimpulan Hukum
- Orang yang shalat tapi korupsi tetap dianggap muslim dan wajib shalat, namun shalatnya tidak diterima dengan sempurna.
- Ia termasuk orang munafik dalam amal, karena ibadahnya tidak sesuai dengan perbuatannya.
- Jika ia tidak bertobat, maka dosanya sangat besar, bahkan bisa menjadi sebab masuk neraka, sebagaimana firman Allah:
فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا
“Kemudian datanglah setelah mereka generasi yang menyia-nyiakan shalat dan mengikuti hawa nafsu, maka mereka akan menemui kesesatan (azab).”
(QS. Maryam: 59)
🕊️ 7. Jalan Taubat
Satu-satunya jalan bagi pelaku korupsi agar shalatnya diterima dan dosanya diampuni adalah:
- Bertaubat dengan sungguh-sungguh (taubat nasuha)
- Mengembalikan harta hasil korupsi
- Berhenti total dari perbuatan tersebut
- Memperbaiki shalat dengan keikhlasan dan khusyuk
Posting Komentar