28 Oktober Hari Sumpah Pemuda: Pemuda Hebat, Indonesia Kuat
Versi Artikel Ilmiah Buletin Dakwah
Pendahuluan
Tanggal 28 Oktober setiap tahun diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda, sebuah momentum penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Pada tahun 1928, para pemuda dari berbagai suku, daerah, dan organisasi bersatu dalam satu ikrar monumental: bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu—Indonesia.
Semangat itu menandai lahirnya kesadaran nasional dan menjadi fondasi kokoh menuju kemerdekaan Indonesia 1945. Dalam perspektif Islam, semangat persatuan dan perjuangan kaum muda memiliki dasar kuat dalam Al-Qur’an dan Sunnah, yang menegaskan peran penting generasi muda dalam membangun peradaban.
Dalil Al-Qur’an dan Hadis tentang Pemuda
1. Pemuda Beriman dan Teguh Prinsip
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
“Sesungguhnya mereka itu adalah para pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.”
(QS. Al-Kahfi [18]: 13)
Ayat ini menggambarkan Ashhābul Kahfi, sekelompok pemuda yang berani mempertahankan keimanan di tengah tantangan besar. Mereka menjadi simbol keberanian, keteguhan, dan idealisme kaum muda dalam mempertahankan kebenaran.
2. Pemuda yang Tumbuh dalam Ketaatan
Rasulullah ﷺ bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ... وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ
“Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari tiada naungan selain naungan-Nya... salah satunya adalah seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa pemuda yang dekat dengan Allah dan menjauhi kemaksiatan memiliki kedudukan istimewa di sisi-Nya.
Sejarah Sumpah Pemuda 1928
Kongres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta (27–28 Oktober 1928) dihadiri oleh organisasi pemuda dari berbagai daerah, seperti Jong Java, Jong Sumatra, Jong Celebes, Jong Ambon, dan lainnya.
Dari kongres itu lahirlah ikrar yang dikenal dengan Sumpah Pemuda:
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sumpah ini menegaskan tekad kaum muda untuk meninggalkan sekat kesukuan, dan mengutamakan identitas kebangsaan dan persatuan.
Dalam konteks keislaman, semangat ini sejalan dengan prinsip ukhuwah Islamiyah (persaudaraan seiman) dan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa dan setanah air).
Analisis Islami: Pemuda sebagai Agen Perubahan
Dalam pandangan Islam, pemuda adalah aset perubahan (agent of change). Rasulullah ﷺ di masa awal dakwah banyak dikelilingi oleh generasi muda seperti Ali bin Abi Thalib, Mush’ab bin Umair, Usamah bin Zaid, Zaid bin Tsabit, dan Aisyah r.a.
Mereka inilah yang kemudian menjadi penggerak kebangkitan Islam di Madinah dan penopang kekuatan umat.
Pemuda memiliki potensi besar dalam:
- Intelektualitas dan kreativitas
- Keberanian dan idealisme
- Kekuatan spiritual dan moral
Apabila potensi ini diarahkan dengan benar, mereka akan menjadi tiang penopang kejayaan bangsa dan agama. Namun bila salah arah, potensi itu justru bisa menjadi sumber kehancuran moral bangsa.
Pemuda Hebat: Ciri dan Tantangan di Era Digital
Ciri Pemuda Hebat:
-
Beriman kuat dan berilmu tinggi
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
(QS. Al-Mujādalah [58]: 11) -
Cinta tanah air sebagai bagian dari iman
حُبُّ الْوَطَنِ مِنَ الإِيمَانِ
“Cinta tanah air adalah bagian dari iman.” (Hadis populer, makna disepakati ulama walau sanadnya lemah) -
Menjaga ukhuwah dan kejujuran di dunia digital
Pemuda Islam di era digital harus bijak bermedia sosial, tidak mudah terprovokasi, dan aktif menyebarkan nilai persatuan dan kebenaran.
Solusi dan Aksi Dakwah Pemuda
- Menguatkan pendidikan dan literasi digital islami
Agar pemuda tidak mudah terpengaruh hoaks dan paham radikal. - Menumbuhkan kepemimpinan berbasis akhlak dan pelayanan umat
Melalui organisasi dakwah, sosial, dan kemasyarakatan. - Membangun kolaborasi lintas ormas dan lembaga Islam
Demi memperkuat persatuan dan kesejahteraan bangsa. - Menghidupkan semangat Sumpah Pemuda dalam dakwah
Dengan slogan: “Pemuda Hebat, Indonesia Kuat.”
Hikmah
- Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya persatuan dan idealisme dalam membangun bangsa.
- Pemuda Islam harus menjadi pionir moral dan intelektual, bukan sekadar pengguna teknologi.
- Semangat kebangsaan dan keislaman tidak boleh dipisahkan, karena keduanya saling menguatkan.
Penutup
Momentum 28 Oktober bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi panggilan jiwa bagi setiap pemuda muslim untuk menghidupkan kembali semangat iman, ilmu, dan persatuan.
Pemuda yang kuat imannya, luas wawasannya, dan tulus pengabdiannya akan melahirkan Indonesia yang bermartabat dan berkeadilan.
Daftar Pustaka
- Al-Qur’an Al-Karim
- Shahih Bukhari dan Muslim
- Departemen Pendidikan Nasional, Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia
- Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an
- M. Natsir, Islam dan Kebangsaan
- H.A.R. Tilaar, Peran Pemuda dalam Pembangunan Bangsa
Batam, 28 Oktober 2025


Posting Komentar